Kenangan dan Hal-hal yang Tak Usai
![]() |
| Gambar dari Pexels |
Kamu pernah.
Kita pernah. Barangkali begitulah hidup yang dijalani kini. Menikmati pertemuan
dengan orang-orang, lalu merangkai kenangan-kenangan baru untuk dikenang suatu
hari nanti. Namun, bagaimana dengan kenangan yang ‘tak ingin dikenang’? Akankah
akan dikubur begitu di sembarang tempat. Dibiarkan dan berpura-pura tidak pernah
terjadi dalam hidup kita.
Sayangnya,
setiap kenangan yang telah ada takkan mudah dihilangkan. Seberapa banyak kita
telah menghilangkan bukti adanya kenangan itu. Ia terus hadir dalam pikiran
kita sebagai bagian dari perjalanan yang kita enyahkan sejauh mungkin, tapi
selalu berhasil datang kembali seumpama anak kecil yang berlarian ke sana ke
mari dan tahu ke mana harus pulang.
Begitulah
kita. Berpura-pura menyeleksi mana kenangan yang bisa dimasukkan di kepala
dengan mana yang harus digagalkan. Sebab, telah jadi rahasia umum kalau tak
semua kenangan membawa keberuntungan bagi orang-orang yang ingin mengenang. Kadangkala,
ada yang berujung malapetaka jika tak bisa mengontrol tingkah kenakalan kenangan
yang begitu absurd, tapi nyata apa adanya pada masa lalu.
Jadi,
jangan heran. Jika para kenangan mengikuti kita ke mana-mana. Ke sekolah,
kantor, rumah, warung, toko, hingga di toilet pun kenangan tanpa tahu malu
mengikuti kita. Ada kalanya, kenangan seperti seorang stalker yang terus
melihat kita dari jauh, tetapi sulit untuk kita tolah maupun berteriak padanya
untuk berhenti mengikuti. Karena, kitalah yang seringkali mengajak kenangan itu
sendiri.
Ketika
berada pada momen tertentu, kita memanggil kenangan untuk mampir sebentar saja.
Membiarkan kita bernostalgia dengan rentetan cerita yang telah lama usang
seiring berjalannya waktu. Kita menahan kenangan untuk tetap berada di pikiran
kita, hanya untuk mengalihkan kesakitan pada realitas hidup yang berbanding
terbalik dengan ekspektasi diri sendiri.
Padahal,
kenangan sudah muak untuk muncul secara terus-menerus. Mereka hanya ingin
muncul pada saat tertentu. Tidak ingin hadir sepanjang bilangan hari dan
membuat kita merasa asing dengan hidup yang sedang dijalani pada situasi
sekarang. Bisa jadi, kita malah membenci diri sendiri dengan kenangan yang kerapkali
berkisah tentang masa lalu yang pernah kita lewati.
Ketika
kenangan ingin kembali pulang, kita tak tahu harus ke mana memulangkan mereka. Kita
malah terjebak dengan seisi rumah yang diliputi kenangan. Syukur, jika kenangan
itu bercerita hal baik mengenai kita, kalau hal buruk yang menakutkan. Bisakah kita
akan kembali baik-baik saja? Sebagaimana sebelum adanya kenangan yang terlahir
dari beragam peristiwa yang kita jalani. Rasanya begitu susah.
Kita berpaling
dari kenyataan hanya untuk menghidupkan kenangan. Padahal, tanpa kenangan dan
menyiksa kenangan dengan pikiran kita adalah cara untuk memulangkan mereka ke tempatnya.
Sebuah cara sederhana, tetapi tidak sesederhana yang orang lain kira. Kita harus
saling berkelahi satu sama lain hanya untuk melihat siapakah pemenangnya. Apakah
kita atau kenangan?
Begitu
hidup. Tak ada hal yang terlihat baik-baik saja dari kenangan yang menjamur ketika
badai menghantam diri. Tak ada yang baik-baik saja dari kenangan yang menyapa
kita di ujung persimpangan jalan. Barangkali, kenangan mampir hanya untuk
mengingatkan pada kita, bahwa seberapa kejam cerita yang mereka bagikan hanyalah
pengingat pada diri tentang orang-orang yang pernah mengelilingi setiap langkah
perjalanan hidup kita.
Tanpa orang-orang
itu, kita takkan mungkin pernah menjadi diri yang sekarang. Diri yang tangguh
menantang hidup. Diri yang berani untuk berani menghadapi hidup seorang diri,
tanpa harus membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Barangkali, kehadiran
kenangan juga membuat kita menyadari arti penting pertemuan dan perpisahan yang
kita lewati sepanjang tahun. Bisa jadi.
Berapa
banyak kenangan yang telah menumpahkan air mata, karena kesakitan yang dulu
pernah kita alami. Itu bukan akhir dari kisah hidup kita. Kesakitan adalah cara
lain Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi manusia-manusia tulus yang harus
merangkai cerita yang bermakna bagi manusia yang akan diceritakan oleh kenangan
pada diri di masa mendatang.[]


.jpeg)
Komentar
Posting Komentar